Sejak Baitulmal wa tamwil akrab di publik tanah air pada 1992, hingga kini lembaga keuangan mikro syariah tersebut banyak berkontribusi bagi masyarakat kecil menengah.
Selain memberikan kenyamanan bertransaksi secara syariat, BMT juga terbukti memberikan banyak keuntungan. Program pemberdayaan masih menjadi titik penekanan program mereka.
BMT Tamzis, misalnya. BMT yang berpusat di Wonosobo, Jawa Tengah, ini telah memiliki lima program yang akan tetap dipertahankan untuk meningkatkan jumlah nasabah.
Kepala Divisi pemberdayaan BMT Tamzis Edi Riyanto mengatakan, lima program khusus pemberdayaan masyarakat, diantaranya, pemberdayaan ekonomi pengusaha mikro, pemberian beasiswa, bantuan gaji guru di pedesaan, pelatihan pemasa-
ran dan bisnis, serta pembinaan ekonomi syariah. “Targetnya nasabah bertambah,” kata dia.
Sedangkan, pembinaan ekonomi bagi pengusaha ditargetkan penambahan keanggotaan sebanyak satu juta orang dari jumlah anggota pemberdayaan sebanyak 500 ribu orang.
Capaian asset saat ini yang dimiliki BMT sebesar Rp 330,2 miliar dengan target Rp 4,7 miliar pada 2014.
Hingga saat ini, seluruh program yang dibuat sudah cukup efektif. Nasabah pun mengalami peningkatan tiap tahun sekitar 30 persen dengan seluruh jumlah anggota sebanyak 67 ribu orang.
Kepala bidang program dan pemberdayaan BMT Hidayatullah Ade Syariful Alam mengatakan, saat ini BMT yang dikelolanya akan memfokuskan pada program penambahan Kampung Berkah. Program ini dibentuk dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat. “ Basiswnya komunitas,” ujar dia.
Saat ini, khusus di Jabotabek, Hidyatullah telah memiliki empat Kampung Berkah. Komunitas yang terbentuk biasanya mereka terdiri atas individu yang telah memiliki usaha mikro, seperti pedagan asongan, toko kelontong, petani kecil, dan sebagainya. Mereka dapat membentuk komunitas dan diberikan pinjaman lunak.
Target yang ingin dicapai Ade nantinya, Hidayatullah akan memiliki 20 Kampung Berkah se-Jabodetabek. Dan 50 kampung secara nasional. Saat ini, BMT Hidayatullah telah memiliki cabang di berbagai wilayah, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
Mereka akan dilatih sesuai dengan sektor bisnis masing-masing. Saat ini, BMT Hidyatullah belum menjangkau masyarakat yang tidak memiliki usaha yang masuk dalam mustahik (orang yang wajib diberikan zakat). “kita bersinergi dengan lembaga zakat untuk permodala,” papar dia.
Sehingga, program BMT tersebut ditujukan untuk peningkatan status
dari pengusaha mikro biasanya lebih memiliki pada system peminjaman yang konvensional. System yang praktis dan besaran bunga serta tenggang waktu yang pasti menjadi alasannya. “Kendala itu banyak ditemui di Jabodetabek,” Ungkap dia.
Hingga saat ini, program Kampung berkah cukup efektif untuk meningkatkan a-
Set, laba, dan jumlah nasabah. Peningkatan aset dari tahun ke tahun rata-rata bertambah 20 persen. BMT yang berdiri sejak 2006 ini mengantongi laba pada 2011 yang naik dengan stabil diangka 40 persen.
Saat ini, jumlah laba secara keseluruhan sebanyak Rp 60 juta. Dengan rata-rata kenaikan laba tiap tahun sebesar Rp 20 juta.
*Wartawan Republika, Dimuat di Harian Republika, Tanggal ….
Selain memberikan kenyamanan bertransaksi secara syariat, BMT juga terbukti memberikan banyak keuntungan. Program pemberdayaan masih menjadi titik penekanan program mereka.
BMT Tamzis, misalnya. BMT yang berpusat di Wonosobo, Jawa Tengah, ini telah memiliki lima program yang akan tetap dipertahankan untuk meningkatkan jumlah nasabah.
Kepala Divisi pemberdayaan BMT Tamzis Edi Riyanto mengatakan, lima program khusus pemberdayaan masyarakat, diantaranya, pemberdayaan ekonomi pengusaha mikro, pemberian beasiswa, bantuan gaji guru di pedesaan, pelatihan pemasa-
ran dan bisnis, serta pembinaan ekonomi syariah. “Targetnya nasabah bertambah,” kata dia.
Sedangkan, pembinaan ekonomi bagi pengusaha ditargetkan penambahan keanggotaan sebanyak satu juta orang dari jumlah anggota pemberdayaan sebanyak 500 ribu orang.
Capaian asset saat ini yang dimiliki BMT sebesar Rp 330,2 miliar dengan target Rp 4,7 miliar pada 2014.
Hingga saat ini, seluruh program yang dibuat sudah cukup efektif. Nasabah pun mengalami peningkatan tiap tahun sekitar 30 persen dengan seluruh jumlah anggota sebanyak 67 ribu orang.
Kepala bidang program dan pemberdayaan BMT Hidayatullah Ade Syariful Alam mengatakan, saat ini BMT yang dikelolanya akan memfokuskan pada program penambahan Kampung Berkah. Program ini dibentuk dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat. “ Basiswnya komunitas,” ujar dia.
Saat ini, khusus di Jabotabek, Hidyatullah telah memiliki empat Kampung Berkah. Komunitas yang terbentuk biasanya mereka terdiri atas individu yang telah memiliki usaha mikro, seperti pedagan asongan, toko kelontong, petani kecil, dan sebagainya. Mereka dapat membentuk komunitas dan diberikan pinjaman lunak.
Target yang ingin dicapai Ade nantinya, Hidayatullah akan memiliki 20 Kampung Berkah se-Jabodetabek. Dan 50 kampung secara nasional. Saat ini, BMT Hidayatullah telah memiliki cabang di berbagai wilayah, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
Mereka akan dilatih sesuai dengan sektor bisnis masing-masing. Saat ini, BMT Hidyatullah belum menjangkau masyarakat yang tidak memiliki usaha yang masuk dalam mustahik (orang yang wajib diberikan zakat). “kita bersinergi dengan lembaga zakat untuk permodala,” papar dia.
Sehingga, program BMT tersebut ditujukan untuk peningkatan status
dari pengusaha mikro biasanya lebih memiliki pada system peminjaman yang konvensional. System yang praktis dan besaran bunga serta tenggang waktu yang pasti menjadi alasannya. “Kendala itu banyak ditemui di Jabodetabek,” Ungkap dia.
Hingga saat ini, program Kampung berkah cukup efektif untuk meningkatkan a-
Set, laba, dan jumlah nasabah. Peningkatan aset dari tahun ke tahun rata-rata bertambah 20 persen. BMT yang berdiri sejak 2006 ini mengantongi laba pada 2011 yang naik dengan stabil diangka 40 persen.
Saat ini, jumlah laba secara keseluruhan sebanyak Rp 60 juta. Dengan rata-rata kenaikan laba tiap tahun sebesar Rp 20 juta.
*Wartawan Republika, Dimuat di Harian Republika, Tanggal ….